Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cersil (2): Kemilau Pedang Cinta

14 Januari 2023   05:42 Diperbarui: 14 Januari 2023   09:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selang beberapa menit ia himpun energi panas itu di kedua telapak tangan. Bulir-bulir keringat mulai bercucuran membasahi kening. Ia tak peduli. Ia hanya peduli pada satu hal, yakni menyelamatkan nyawa Nyai Fatimah!

"Huuuft...hiyaaaa! Huuufttt....hiyaaaa....!!! Huuuft, arrgggh...."

Pada tiga kali penyaluran tenaga dalam, Ni Ayu merasakan hentakan kuat mengenai dadanya. Hentakan itu membuatnya terpental beberapa depa ke belakang.

Braakkkk!!!

Tubuhnya terbanting keras tanpa ampun. Napasnya tersengal. Dadanya terasa nyeri. Ia merintih sebentar. Sesudahnya, semua menjadi gelap. 

***

Malam erat memeluk kabut. Angin berembus menguarkan aroma wangi penuh misteri. Aduhai, jari. Tidakkah sesekali ingin menuding dada sendiri?

Masih di Hutan Garangan

Sepasang mata berkilau mengawasi dari balik rimbun pepohonan. Siur angin tak mampu mengubah arah tatapan tajam penuh gairah itu.

"Sabar, Empus. Jangan terburu melompat ke sana." Bisik seorang laki-laki berikat kepala putih yang tiba-tiba saja muncul di samping pemilik mata berkilau itu.

"Grrrrrrr..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun