"Banyak tidak yang datang ke lembah itu?" Nilam tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.
"Dulu sebelum pandemi lumayan banyak, Kak. Tapi sekarang hanya ada satu dua saja."
"Apa benar Lembah Ayu itu angker?" Nilam memberanikan diri bertanya lagi.
"Rumornya sih begitu, Kak. Banyak kejadian aneh dialami oleh orang-orang yang pernah berkunjung ke sana," Jack menjawab sembari tertawa. Nilam yang duduk bersebelahan dengan Diar merapatkan diri.
"Kenapa? Takut?" Diar sengaja menggoda gadis itu.
"Enak saja! Siapa bilang aku takut? Lagi pula buat apa takut. Kan ada kamu..." Nilam membuka sedikit maskernya lalu meleletkan lidah.
Percakapan mesti terhenti. Jeep yang mereka tumpangi mendadak oleng akibat kontur tanah yang tidak merata. Mesinnya menggerung-gerung. Nilam sempat nyaris terlontar dari duduknya kalau saja ia tidak keburu mencengkeram kuat lengan Diar.
Sementara Jack tampak berkonsentrasi penuh. Ia berusaha keras memilih jalan yang tidak terlalu ekstrem. Tapi tetap saja mobil oleng ke sana ke mari. Penumpangnya terguncang-guncang hebat seperti joki di atas punggung kuda.Â
Puncaknya ketika melintasi tikungan yang sedikit menanjak, mesin mobil mendadak mati.
"Ada masalah?" Diar yang berada tepat di belakang sopir menggeser duduk.
"Entahlah, Kak. Tidak biasanya mobil ini rewel begini," Jack menyahut pelan