Tapi ia tidak menemukan apa-apa.
Atau---mungkinkah ini rumah dokter pribadi Jeremy?
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benak gadis itu. Tapi tidak lama, sebab tangan perkasa Jeremy sudah menyentuh lengannya. Membimbingnya turun dari mobil.
Masih dengan bibir terkatup Laquita mengikuti langkah Jeremy memasuki gang kecil di samping rumah induk. Lalu berbelok ke arah kiri dan berhenti di depan sebuah pintu besar yang terbuat dari kayu mahoni berukir.
Jeremy merogoh saku celananya. Mengeluarkan serentengan anak kunci.
Sesaat Laquita ragu. Ia mengernyit alis. Mulai merasakan keganjilan.
"Je, kukira kita salah tempat," akhirnya Laquita bicara. Jeremy tidak menyahut. Pria itu sibuk memilih anak kunci yang cocok untuk membuka pintu. Beberapa saat kemudian terdengar bunyi ceklek! Pintu terkuak lebar.
Jeremy memberi tanda dengan mengangkat tangan agar Laquita kembali mengikutinya. Dan Laquita tidak bisa menolak.
***
Rumah besar itu ternyata memiliki banyak ruangan. Jeremy membawa Laquita melewati koridor panjang. Dan baru berhenti di depan sebuah ruangan---semirip gudang yang terletak di bagian bangunan paling ujung. Ketika Jeremy membuka pintu keadaan di dalam ruangan sangat gelap, membuat pria bertopeng itu harus menekan tombol lampu terlebih dulu.
Dan ketika lampu menyala, Laquita menahan napas.