Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pohon Kata-kata

10 Maret 2019   06:52 Diperbarui: 10 Maret 2019   07:17 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hentikan, Bre! Rama Wijayaku..." perempuan itu tak mampu lagi menyembunyikan airmatanya. "Akhirnya aku menemukanmu---di sini," ia menengadah sejenak. Membalas tatapan angin yang bersliweran di hadapannya.

Lelaki itu tersenyum. Dari balik kelambu jendela kamar yang terkuak sedikit, ia berkata lirih.

"Selamat datang kembali, perempuanku. Lama aku diam, menunggumu dalam rindu. Mengamati setiap nanar gerak kegelisahan dari desah nafasmu yang tersengal dan terburu-buru."

Perlahan lelaki itu menutup kelambu jendela. Merebahkan diri di atas pembaringan dengan tenang.

Sementara di luar sana. Di bawah pohon mangga yang tubuhnya dipenuhi oleh goresan kata-kata. Angin tetiba datang. Bertiup sangat kencang. Meluruhkan satu demi satu kalimat yang telah ditorehkan oleh lelaki itu. Menjadikannya kudapan siang. Untuk kemudian dihidangkan dan disantap dengan lahap oleh perempuan itu.

Perempuan yang datang dari masa lalu.

***

Malang, 10 Maret 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun