Jleedaakkkk!!!Â
Sesuatu menghantam keras belakang kepalaku. Seketika mataku berkunang-kunang. Langkahku limbung. Aku kehilangan keseimbangan.
Dan tahu-tahu hidungku sudah mencium tanah.
Aku berusaha bangkit dengan sisa-sisa kekuatan yang kumiliki. Tapi akibat pukulan telak di kepalaku membuat kesadaranku perlahan menghilang.
Remang-remang kulihat dua pria bertopeng yang mengejarku sudah berdiri di dekat kepalaku. Lalu tanpa ampun mereka menyeretku ke balik semak-semak.Â
Sungguh, aku tidak bisa melawan kezoliman ini. Ketika tangan-tangan setan menjamah tubuhku. Aku hanya bisa mengaduh. Merasakan sakit yang luar biasa.Â
Sakit yang teramat perih. Yang tidak saja merajam ragaku, tapi juga hatiku.
Sekujur tubuhku mulai berkeringat dingin. Disertai gigil.Â
Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada aku berusaha meronta. Tapi apa dayaku? Aku sudah terlalu payah.Â
Air mataku mulai tumpah.Â
Beginikah rasanya di ambang ketidakberdayaan? Beginikah perasaan para korban kebiadaban saat tubuh lemah mereka menjadi ajang napsu bejat setan berwujud manusia?Â