Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Setan Zona Merah

29 November 2018   23:30 Diperbarui: 30 November 2018   04:37 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sepertinya belum," Dokter Iman tersenyum ke arahku.

"Sudah kuduga," aku bergumam. "Oh, ya, apakah Dokter masih bisa mengingat berapa jumlah korban yang berjatuhan selama dua bulan terakhir ini?"

"Sekitar empat orang."

"Dan sampai detik ini, belum satupun dari pelaku kejahatan itu berhasil diringkus. Apakah semua orang sudah menutup mata atas kejadian ini? Atau mesti menunggu korban berjatuhan lebih banyak lagi?" aku menatap dokter muda itu tak berkedip.

"Kita harus memakluminya, Bu Intan. Tempat terpencil seperti ini kadang memang kurang mendapat perhatian. Terkesan dianaktirikan," Dokter Iman berhenti sejenak. Lalu melanjutkan,"Entahlah, mungkin sebaiknya kita menunggu."

"Menunggu? Menunggu siapa Dokter? Menunggu aparat yang lamban bertindak?" aku tersenyum getir. 

Dokter Iman tidak menyahut. Ia hanya mengangkat bahu.

Aku bergegas merapikan seragamku.

"Dokter, saya harus pulang. Besok usai mengajar saya akan datang kemari lagi," aku menyentuh ujung kaki Dimas yang terasa dingin. Bocah SMU itu tampak masih terlelap akibat pengaruh obat tidur.

"Bu Intan berani pulang sendiri? Tidak butuh pengawalan?" 

"Tidak perlu, Dokter. Para begal tidak akan beroperasi saat hari masih terang," aku tersenyum. Menghapus kekhawatiran yang sempat terlintas di balik kacamata dokter muda yang sepertinya menaruh perhatian padaku itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun