"Air di dalam jerigen sudah hampir habis," suara Pak Her terdengar parau.Â
"Yang bocor bagian mana, Pak Her?" Â serius aku bertanya.
"Selangnya El!"
Seketika aku teringat sesuatu.
Lakban!
Yup. Aku membutuhkan benda itu. Tapi di mana aku bisa menemukannya dalam keadaan seperti ini?
"Adakah di antara kalian berdua yang membawa lakban?" aku menatap Anggi dan Kanaya bergantian.
"Aku hanya membawa coklat kesukaanku," Anggi membuka resleting tas pinggangnya.
"Aku bahkan tidak membawa apa-apa. Tas pun tidak. Anda tahu kenapa? Itu supaya aku bisa berlari kencang. Kalau terjadi sesuatu," Kanaya membetulkan letak topinya yang miring.
"Pria bule itu pasti membawanya. Aku yakin sekali!" Tuan Lukman antusias menimpali.
Ya. Tuan Lukman benar. Benda-benda tetek bengek pasti ada di dalam ransel besar Mister Fred.