Rot terbelalak.
"Tu-an? Anda akan menggunakan ramuan berbahaya itu lagi?" Rot mundur beberapa langkah.
"Ramuan itu tidak mematikanmu, bukan? Buktinya, tubuhmu hanya mengerdil, Rot--itu saja. Sebab  APTX  atau Apoptoxin hanya berfungsi mengaktifkan telomerase ; sebuah enzim yang memperpanjang umur DNA di mana sel akan membelah secara lambat," Tuan Oz berkata seraya melirik sekilas ke arah tubuh kerdil Rot.
"Saya mohon, cukup saya saja yang menjadi korban percobaan gila ini, Tuan. Jangan perempuan cantik itu!" suara Rot mendecit. Seperti suara anak tikus yang tergencet di bawah daun pintu.
Tuan Oz tertawa. Suara tawanya terdengar sangat aneh dan mengerikan di tengah kesunyian. Rot bergidik. Ia seolah diingatkan kembali pada masa lalu yang buram. Masa di mana ia dijadikan kelinci percobaan oleh ilmuwan gila itu.
"Dengar, Rot. Perempuan bernama El itu secara sadar menawarkan diri. Meminta sendiri agar ia disuntik APTX 101 ajaibku. Jadi bukan atas kemauanku."
"Tapi, Tuan Oz.."
"Tenanglah Rot. Suntikan APTX 101 kukira masih jauh lebih baik daripada keinginan gila dia. Kau tahu, bukan? Dia minta untuk dileburkan!"
Rot semakin menggigil.Â
Benar. Awalnya perempuan bergaun merah itu menandatangani kesepakatan untuk dimusnahkan. Bukan dikerdilkan.
Dering telpon menghentikan pembicaraan mereka. Tuan Oz meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja tak jauh dari tempatnya berdiri.