Kini aku sedikit mengerti, mengapa Ibu tidak pernah mengizinkan aku meninggalkan warung, mengikutinya berbelanja ke pasar, bermain kelereng bersama anak-anak lainnya, atau sekadar bermain layang-layang. Itu semua karena aku berbeda. Aku tidak sama seperti anak-anak-anak lainnya. Â Bahkan Ibu tidak pernah mengharapkan kelahiranku. Aku idiot.
 O, Miranda benar! Ibu jahat!
"Ibu, hentikan! Aku tak ingin mati! Tolong, Bu!"
Dipegangnya kepalaku dan itu lebih menyakitkan, sepertinya Ibu hendak meremukkannya. Aku mengambil apa pun di sekitarku untuk menghentikan Ibu.
-----
(Latifa Maureen-Cinta untuk Clara)
"Aku memang sakit dan infertile, tapi aku sangat menyayangi dan mencintai Clara. Dia anakku, permata hatiku. Jika kamu menyayangi Clara, jangan pisahkan Clara dariku."
-----
(Tutut Setyorinie-Iblis Setengah Malaikat)
Ia sadar telah meminum air didih di dasar neraka. Tetapi sekalipun ia mundur, tangannya sudah terlanjur melepuh kepanansan. Maka hari itu, lembar pertama di bulan Oktober, telah menambah daftar panjang siksa abadinya di hari pembalasan.
-----