Sekarang mari kita intip cuplikan kisah yang terangkum dalam kumcer setebal 148 halaman ini.
(Lilik Fatimah Azzahra-Senja, Jalan Panjang Menuju Cinta)
Astuti terjengah. Rasa hangat menjalari sekujur tubuhnya yang selama ini berasa mati. Jiwanya yang semula hanya melayang-layang serupa kepingan awan di udara mulai meluruh. Hatinya tiba=tiba menghangat.Â
Perasaan apa ini?Â
Ia mendengar suara tangis bayi. Lalu, tangis itu berubah menjadi celoteh. sekejap kemudian celoteh itu berubah menjadi tawa riang.
"As, ini anakmu. Senja Ryanti. Ia sudah bisa berjalan." Itu suara Mbak Yun.
"As, lihatlah ia. Ryanti-mu. Ia memanggil-manggilmu Ibu!" Itu suara Bang Rahman. Silih berganti suara-suara itu berdengung. Berputar-putar memenuhi kepala Astuti.
"As, aku Ryan!"
Deg! Bagai terjatuh dari atap langit, tubuh Astuti terjengkang. Â
 ------
(Desol-Miranda)