Oh, ya buku kumcer Iblis Setengah Malaikat ini kami percayakan kepada Penerbit Jentera Pustaka di bawah asuhan Mbak Liez Ardian.
Yuk, sekarang kita mengulik siapa-siapa saja para fiksianer yang telah berkenan ikut andil dalam kumpulan cerpen keroyokan ini.
Prof. Pebrianov
Adalah seorang kompasianer senior yang sengaja kami culik demi memberikan sepatah dua kata dalam lembaran awal buku kumcer ini. Ulasan dan support positif beliau meluncur hangat melalui untaian kalimat yang tersusun rapi. Tentu saja kami menghaturkan terima kasih tak terhingga kepada laki-laki pemalu yang pernah menjadi pasangan fenomenal say Desol di ranah fiksi pada beberapa abad silam di negeri Kompasiana iniÂ
Inilah cuplikan pembuka dan penutup yang disampaikan oleh Profesor yang baik hati dan tidak sombong tersebut.
Ketika Pembaca Diajak Menjadi Saksi
Sebuah cerpen yang dilahirkan seorang penulis selalu menghadirkan suatu kisah. Kalaupun kisah itu diinspirasi oleh pengalaman nyata, ranah cerpen tetaplah sebuah fiksi karena ada muatan imajinatif si penulis yang menghidupkan tulisan.
Kumpulan cerpen di buku ini hasil perkelahian batin delapan orang penulis. Mereka adalah Lilik Fatimah Azzahra, Desy Desol, Latifa Maureen, Tutut Setyorinie, Alm.Wahyu, Yuni Astra, Sari, dan Al-Difaqi.
Setiap penulis membawa cara perkelahian batinnya. Ada yang terlihat sadis, pemegang efek kejutan, pembawa romantisme cinta, pengolah humor namun sejatinya adalah kritik dan perenungan, penyaji realitas, pengintip lorong khidupan, dan lain-lain. Silakan Anda membaca semua cerpen ini untuk mengetahui pemilik setiap cara. Atau, justru setelah pembaca menjadi saksi, kemudian memiliki pemikiran sendiri tentang masing-masing penulis berkelahi dan melahirkan kehidupan fiksinya. Bila hal itu bisa dilakukan, maka Anda layak disemat sebagai pencinta cerpen yang kritis.
Selamat membaca dan menjadi saksi!Â
 -----