Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Slamet, Sepupuku

11 September 2017   14:15 Diperbarui: 12 September 2017   15:00 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Silhoutte Of Man Running In The Countryside During A Foggy, Spring Sunrise / www.shutterstock.com

Kevin mengangguk.

"Kita bisa menginap di Villa milik Papaku."

"Menginap? Pasti tidak akan mendapat izin dari Mama," aku cemberut.

"Kalau begitu kita berangkat pagi, sore pulang," Kevin tersenyum. Seketika mataku berbinar. Duh, Kevin memang cowok yang penuh pengertian.

Begitu Kevin pulang, aku menyampaikan rencana kami kepada Mama. Kelihatannya Mama kurang setuju.

 "Mama sudah berjanji. Selama Slamet berada di sini, kita yang akan mengantarnya jalan-jalan."

"Kok Mama perhatian banget sama dia, sih? Dia kan bisa jalan-jalan sendiri," protesku kesal. Beberapa saat Mama terdiam. Lalu dengan berat hati mengangguk. "Baiklah, Intan boleh pergi, tapi jangan pulang terlalu malam."

 "Thanks, Ma," aku menarik napas lega.

***

Seharian itu kami menikmati suasana liburan di puncak, bersantai ria di dalam Villa milik Papa Kevin. Kevin dan kedua orang temannya asyik bermain billiard di ruang atas. Sementara aku dan kedua temanku, Safa dan Fina hanya duduk-duduk menikmati tayangan televisi.

"Kalian nggak pingin renang?" Kevin muncul menuruni anak tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun