Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Jejak Sang Penari [6]

8 Agustus 2017   07:44 Diperbarui: 22 Agustus 2017   17:56 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
imgrum.org/user/christianwalpole

"Bapa, apa sudah bicara dengan Papi?"

"Sudah, Nak. Apa kau ingin bicara dengannya?"

Aku mengangguk. Tentu saja aku ingin bicara dengan Papi. Sangat ingin.

Bapa Made menyodorkan ponsel ke arahku. Tanganku sedikit gemetar.

"Papi, di sini mendung. Apakah Amsterdam juga?" ujarku begitu terhubung dengan Papi.

"Oh, Zoon, Papi mencemaskanmu. Bagaimana keadaanmu?" suara Papi tersendat. Aku tahu Papi tentu sangat mengkhawatirkanku.

"Maak je niet druk, Pi," aku berusaha menenangkannya. Ada jeda beberapa saat. Tapi kemudian terdengar suara Papi lagi.

"Papi baru saja memesan tiket untuk penerbangan ke Bali, Zoon."

"Benarkah?" mataku berbinar. Aku senang mendengar berita itu. Tapi pembicaraan tidak berlanjut lama, sebab suster sudah memberi kode dengan anggukan kecil. 

"Papi, nanti Jansen telpon lagi, ya."

"Oke, Zoon...baik-baiklah kau di sana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun