Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Rembulan dalam Keranjang

19 Juli 2016   13:38 Diperbarui: 20 Juli 2016   01:25 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
istana-puisiku.blogspot.com

"Banyak yang memimpikan datang kemari. Mengapa secepat itu kau ingin kembali?" rembulan menatapku heran. "Bersenang-senanglah dulu di sini."

Aku menggeleng.

"Baiklah. Kuantar kau ke lubang langit," akhirnya rembulan mengalah. Tampaknya ia tak ingin berdebat denganku.

***

Lubang langit menganga cukup lebar. Aku berdiri di tepiannya. Rembulan yang melayang di belakangku, tiba-tiba  mendorongku. Aku terkejut dan tergelincir. Tubuhku meluncur ke bumi dengan laju kecepatan cahaya. Blug! Aku terjerembab. Jatuh tepat ke dalam keranjang yang tergeletak di kebun samping rumahku.

Ah, rembulan, ia membohongiku. Jatuh dari angkasa itu ternyata sangat menyakitkan. Bukan hanya memar di sekujur tubuhku. Tapi tulang-belulangku pun serasa remuk redam.

Rembulan juga pandai berdusta. Ia bilang, di angkasa aku pasti bisa melupakanmu. Tapi ternyata tidak. Di sana aku masih juga tak berhenti memikirkanmu. 

Kau tahu? Aku jadi enggan mempercayai rembulan.

Dan andai rembulan terjatuh lagi ke dalam keranjang, aku berjanji, tak akan sudi menolongnya untuk kedua kali.

*** 

Malang, 19 Juli 2016

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun