Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Rembulan dalam Keranjang

19 Juli 2016   13:38 Diperbarui: 20 Juli 2016   01:25 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Malam kian bergulir. Rembulan kelihatan sudah lelah. Ia duduk terdiam di sampingku.

"Kau ingin kembali ke angkasa?" tanyaku. Rembulan tidak menyahut.

"Malam menjadi gulita karena kepergianmu," lanjutku. Rembulan beringsut.

"Kau mau ikut bersamaku?" ia bertanya lirih. "Di angkasa kau pasti bisa melupakannya." 

Aku menimbang-nimbang. Beberapa saat kemudian aku mengangguk.

Rembulan memintaku memeluknya. Lalu ia mengambil ancang-ancang dan memantul dengan gerakan gesit. Mula-mula pantulannya tidak seberapa. Tapi pada pantulan berikutnya, kami melenting sangat tinggi di udara. Menembus batas cakrawala. Menuju zona hampa udara.

Di ruang hampa udara aku tak bisa lagi memeluk rembulan. Tubuhku melayang-layang tak tentu arah. 

Kuedarkan pandanganku ke sekeliling angkasa. Mengapa begitu lengang? Hanya ada aku dan rembulan yang sesekali saling bertatapan.

Tiba-tiba aku merasa sangat kesepian. Aku merindukan bumi.

"Angkasa bukan tempatku," ujarku setengah mengeluh. "Aku ingin pulang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun