Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[BulanKolaborasiRTC] Penyair Merindu

17 April 2016   17:13 Diperbarui: 17 April 2016   23:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bibir keringnya mendesis.

"Kenapa rindu yang tak pernah sampai bisa berubah menjadi nestapa?"

Ah, begitulah, sejuknya semilir angin di malam hari tak terasa, tanpa menyentuh dengan memejamkan mata. Bagai helai ujung hijabmu yang menjamah pipi lembut dan halus tak ada duka, tak pula nestapa. 

Hingga pagi tiba, penyair itu masih berkutat dengan perasaan rindunya.

 

***

Malang, 17 April 2016

*Kolaborasi ke 2 Lilik Fatimah Azzahra dan Furqan Al-Ghifari ( Keken Dfsfs )

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun