Setelah tiba di tengah hutan, ketiga orang ini tertawa riang, lalu saling peluk cium satu sama lain.
"Janggal," pikir Andika sambil mengintip dari balik pohon yang cukup besar.
Beberapa lama kemudian, Andika disuguhi pemandangan tak senonoh. Pria muda tampan tampak dicium, dibelai dan dirayu oleh kedua orang perempuan beda umur itu.
Andika tak berkedip, sampai kemudian matanya melotot, mulutnya melongo. Perempuan muda yang sempat mengundang pikiran kotornya, perlahan mulai membuka blouse hitam, lalu melucuti pakaian dalamnya.
Adegan ini diikuti oleh perempuan paruh baya dan pria tampan. Tampak jelas dalam pandangan Andika, ketiga orang itu kini setengah telanjang. Mereka kembali berpeluk cium satu sama lain.
"Setan apa yang merasuki mereka?" gumam Andika.
Belum hilang rasa kaget, Andika melihat perempuan paruh baya mundur perlahan, lalu duduk di bebatuan. Matanya tampak menikmati adegan panas yang ada di depannya.
Perempuan muda dan si tampan terus bergumul, memadu kasih sambil berdiri. Kedua tangan pemuda tampan tampak liar menggerayangi tubuh seksi pasangannya. Sementara bibirnya buas bak alien meng-agresi bumi.
Sekian lama dua anak manusia itu bergumul. perlahan namun pasti, si perempuan merebahkan tubuhnya di atas hamparan rumput yang memang tumbuh subur di sana. Permainan cinta pun akhirnya berlanjut di hamparan rumput itu.
Bagi mereka hamparan rumput layaknya ranjang empuk yang pantas dinikmati untuk bermain cinta. Sementara, perempuan paruh baya masih fokus menikmati adegan mesum di depannya. Tubuhnya terangsang hebat, hingga desahan dan lenguhan pun keluar dari mulutnya.
"Finish it ... finish it ...!" teriaknya, sambil menahan nafsu birahi hebat.