Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andika 1993

17 Agustus 2019   14:10 Diperbarui: 17 Agustus 2019   14:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Demi perjuangan cinta kalian, apa boleh buat" Andika so bijak.

"Tapi bentar, aku ganti baju dulu...!" Imbuh Andika. Saat itu hanya memakai Kaos oblong putih cap cabe, levis belel dan sandal jepit persis kaya preman pasar.

"Alah ga usah. Kelamaan kalau kamu ganti baju. Ini udaj jam 7 lebih" Kata Iman.

"Gila kamu. Masa aku harus berpakain seperti ini, sementara kalian rapih banget"

"Udah ga apa-apa. Ayo buruan...!" Dian sudah tak sabar. Dalam hatinya yakin, kalau dirinyalah yang akan memenangkan persaingan asmara tersebut.

Akhirnya ketiga anak muda itu berangkat. Disepakati, orang pertama ngetuk pintu rumah adik kelasnya tersebut adalah Andika.

***
"Eh kak Andika, ada apa ya malam-malam ke sini? Tanya Lela kaget. Tak menyangka akan kedatangan kakak kelasnya.

"Anu..anu..." Andika gugup.

"Anu apa kak?"

"Aku hanya mengantar kak Iman dan kak Dian. Katanya ingin main ke sini" Jawabnya, sudah bisa mengendalikan diri.

"Mana mereka koq ga kelihatan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun