"Demi perjuangan cinta kalian, apa boleh buat" Andika so bijak.
"Tapi bentar, aku ganti baju dulu...!" Imbuh Andika. Saat itu hanya memakai Kaos oblong putih cap cabe, levis belel dan sandal jepit persis kaya preman pasar.
"Alah ga usah. Kelamaan kalau kamu ganti baju. Ini udaj jam 7 lebih" Kata Iman.
"Gila kamu. Masa aku harus berpakain seperti ini, sementara kalian rapih banget"
"Udah ga apa-apa. Ayo buruan...!" Dian sudah tak sabar. Dalam hatinya yakin, kalau dirinyalah yang akan memenangkan persaingan asmara tersebut.
Akhirnya ketiga anak muda itu berangkat. Disepakati, orang pertama ngetuk pintu rumah adik kelasnya tersebut adalah Andika.
***
"Eh kak Andika, ada apa ya malam-malam ke sini? Tanya Lela kaget. Tak menyangka akan kedatangan kakak kelasnya.
"Anu..anu..." Andika gugup.
"Anu apa kak?"
"Aku hanya mengantar kak Iman dan kak Dian. Katanya ingin main ke sini" Jawabnya, sudah bisa mengendalikan diri.
"Mana mereka koq ga kelihatan?"