Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Stockholm Syndrome

27 April 2014   16:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cepat, lelaki itu melepaskan plester yang ada di mulutnya, kini dia bisa bernafas dengan lega walau tangannya masih saja terikat.

***

"Makanlah!" ucap lelaki itu sambil memotong tali yang mengikat ditangan gadis itu, tetapi gadis itu hanya diam.
"Ayolah makan..., dari kemarin kamu belum makan!"

Prangg!

Gadis itu menepis piring yang berisi makanan sehingga jatuh berhamburan.

Plakkk!

Lelaki itu menampar pipi sang gadis. Dan gadis itu menangis, seumur hidup dia tidak pernah menerima perlakuan kasar seperti ini.

"Maaf"

Lelaki itu meminta maaf dan sepertinya menyesal telah menampar gadis itu. Sang gadis hanya diam, lalu dia melihat lelaki itu membersihkan pecahan piring dan tumpahan makanan di lantai.

"Aku ke dapur dulu. Dan ingat! jangan coba coba melarikan diri, karena semua pintu rumah ini sudah terkunci, atau kamu akan menyesal!"

Lelaki itu pergi meninggalkan sang gadis di dalam kamar. Kemudian gadis itu berjalan menuju jendela kamar, dan ternyata benar apa yang dikatakan lelaki itu, jendela sudah terkunci dengan rapat. Lalu dia menyadari, jika kamar ini tertata rapi dan sangat bersih. Tampak lukisan yang menjadi hiasan di dindingnya. Gadis itu berjalan ke luar kamar, dia lalu mencoba melawan ketakutannya dan mengumpulkan keberanian yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun