hanya airmata tertelan paksa
mampukah kita melawan nasib
demi menu warteg yang berbeda di esok harinya
demi baju lebaran berwarna hijau nan cerah
bukankah harusnya bitumi sedang tidur lelap bersama sang anak sekarang
nyatanya malah mengemis karna tak ada santunan sedikitpun
tak ada yang peduli secuilpun
bahkan tak ada penerimaan sedikitpun
langit biru adalah atap rumah bitumi
dan gorong gorong adalah penggantinya dikala hujan pecah mengaduk langit
Idul fitri harusnya mampu menjadi kemenangan dan bukan kemeriahan