Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dokter Fariz Sang Pahlawan

27 Maret 2020   21:30 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:37 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mbak, Fariz dahulu selalu juara satu. Saya tak pernah mampu mengungguli prestasinya.

Tak sempat habis semua pesan WA dibaca, Atikah sesenggukan menahan tangis. Tak tega pada Yusuf yang sejak tadi memperhatikannya.

Bagaimana mungkin suami yang sangat lembut pada istri meninggalkannya lebih dahulu? Bagaimana mungkin orang ramah seperti suaminya dipanggil oleh Yang Kuasa dengan cara sedemikian rupa.

Petanyaan-pertanyaan memenuhi kepala Atikah. Penyesalan dan rasa tak terima masih memenuhi hatinya.

Karena suaminya, dahulu pekerjaan kesenangannya menyulam terpaksa ia tinggalkan. Mengajari anak-anak mengaji pun terpaksa berhenti setelah menjadi istri seorang dokter. Perempuan desa, taat pada suami adalah perintah ibunya. Semua kegiatan ia hentikan. Kadang selepas maghrib hanya Yusuf lah yang sempat diajari mengaji.

Kini ia harus berjuang sendirian membesarkan Yusuf dalam pangkuan, dan janin 5 bulan. Dalam hati kini Atikah pasrah, Tuhan tak tinggal diam. Suaminya orang baik, menjadi pahlawan covid-19 pasti akan mendapat balasan yang setimpal atas semua jerih payahnya.

(Cerita ini fiktif belaka, terinspirasi dari merebaknya covid-19 di Indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun