Dokter Fariz sang Pahlawan
Wing... Wing ... Wing ....
Diiringi kedap kedip kilatan lampu berwarna merah tua dan biru bergantian. Ambulans perlahan mendekat.
Kerumunan pelayat di rumah Pak Budiman yang tadinya duduk perlahan berdiri serempak tanpa dikomando.
"Dokter Fariz datang. Ayo dipersiapkan," kata salah seorang pelayat.
Mereka kemudian mengejar ambulans tersebut. Berkerumun dari jarak jauh. Tak berani mendekat.
"Hati-hati, pasang masker. Jangan sampai tertular," perintah yang lain.
Atikah, istri dokter Fariz sejak tadi pagi berkali-kali pingsan. Padahal ada bayi dalam kandungan. Janin 5 bulan itu harus kehilangan ayahnya.
Corona telah membuat cintanya berantakan. Kekasih tersayang melayang. Anak yang bakal tak punya ayah. Orang tua kehilangan anak kesayangannya.