"Hai, Hani ini hadiah lawang (doorprize) sebuah payung untukmu. Aku tahu kamu selalu basah kuyup jika hujan tiba-tiba menyapa. Simpanlah selalu payung ini di tasmu ya!" Riko menyerahkan kepadaku.
Sontak hatiku langsung berdebar kencang. Aku tak kuasa menahan rasa itu. Buru-buru aku berlalu kembali ke tempat dudukku. Aku tak tahu kalau yang menyerahkan adalah Riko. Jadi saat menatap wajahnya ketika  menerima payung tadi aku terperanjat bertambah kagum pada pesonanya. Benar saja, usai acara itu hujan pun turun. Riko sempat menatap padaku sembari berkata,"Semoga lebaran tahun depan payung itu masih kau simpan dalam tasmu! Tunggu aku bawakan penggantinya." Lalu ia bukakan payung dan memberikan padaku sebelum akhirnya kami berpisah.
"Hani, ini ibu buatkan jahe hangat. Cocok diminum saat hujan begini," suara ibu membuyarkan lamunanku akan kenangan lebaran tahun lalu. Tepatnya kerinduanku pada sosok Riko. Aku pun mendekati ibu, mengambil segelas jahe hangat itu.
"Terima kasih Bu, sangat pas dengan suasana saat hujan begini," ucapku pada ibu.
Aku pun menyeruput sedikit demi sedikit. Rasanya hangat sampai menyusup ke seluruh nadiku. Pelan-pelan memudarkan rasa rinduku. Meleburkan kenangan lebaran yang dirindukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H