Mohon tunggu...
Julianto Eko
Julianto Eko Mohon Tunggu... -

mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya D3 Keuangan dan Perbankan. BBM:7D22EE2A Email: Juliantoeko212@gmail.com kita tak akan pernah bisa apabila kita tak pernah mencoba . jadi diri sendiri, dan percaya pada kemampuan sendiri dan selalu berusaha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

See You Good Bye

20 September 2015   08:58 Diperbarui: 14 Oktober 2015   14:45 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku berlari dan menghampirinya, dek! Tunggu , lalu ia membalikkan badannya , Sudah puas?, aku langsung bingung, maksudnya?, kamu sudah puas ngeliat aku dipermalukan sama temen-temen tim mu itu?, iya aku tau,aku emang salah , aku gak nyalahin kamu kok, wajar lah mereka gituin aku, toh kan akupun masih juniormu, kamu ngomong apaan sih, udahlah gak usah dibahas, aku banyak kerjaan laporan , mending kamu balik dan ngeliput berita, (sambil tertunduk) atas nama rekan setimku dan aku sendiri , aku minta maaf atas kelakuan temen-temenku yang sedikit kurang ajar sama kamu,(sambil tetap menunduk dan mengambil tas,aku memalingkan badan) ya sudah aku berangkat dulu ya, tanpa menengoknya sedikitpun ,aku menuju  lobby lantai bawah , setelah itu sambil tertunduk aku menghampiri mereka , mereka bertiga bilang    maaffin kita ga, kita gak tau kalau dia bisa marah seperti itu , yaudah lupakan ,ayoo berangkat ,masih dengan ekspresi yang sama aku menuju mobil yang akan membawa kami menuju malang, masih tetap sama , aku hanya diam dan menulis reading text yang akan aku gunakan saat memberi laporan berita ke masyarakat , hai daritadi kau masih diam saja,apa kau masih memendam amarah?(bang doni) , tidak bang, aku hanya sedikit kesal saja, awal perkenalanku dengan dia ,malah memberi kesan yang buruk (sambil termenung), ga kan tadi gue udah minta maaf (anissa) , iya udah aku maaffin, yaudah lupain aja , anggep aja gak pernah terjadi.

 

Sesampainya di malang kami langsung sigap menyiapkan peralatan yang kami bawa,kamera ,microphon,reading text , dan semua peralatan liputan , memang mobil peliputan yang dikirim  dalam peliputan ada 2 unit, mobil yang berisi aku,nissa,bang doni dan risky,  dan yang 1 unit mobil live satelit  atau pemancar .

Saat tim kami datang , adalah saat yang tepat , semua berjalan lancar pada awal liputan, namun jelang pertengahan ,dan negosiasi yang berjalan buntu masa mendesak barikade polisi dan mendobrak, situasi memanas saat  nissa melaporkan kepada permirsa atau tengah meliput,

 aku yang saat itu menjadi cameramen di garis terdepan atau berada di belakang polisi , namun Duaarr , salah seorang anggota  polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa , hal itu membuat massa menjadi lebih beringas dan situasi menjadi kacau dan tidak karuan , dan hujan batu tak terelakkan , lemparan tersebut disambut oleh gas air mata dan semprotan air water canon , aku berusaha meghindar ,namun aku tetap mencari tempat untuk mendapat gambar yang baik , namun ,entaah karena aku kurang fokus , aku terkena semprotan water canon, yang membuat aku terseret dan terpental jatuh , saat aku berusaha bangkit dan berlari, sialnya aku terpleset dan terjatuh kembali , disaat bersamaan , sebuah batu sekepalan tangan mengenai helm yang kupakai atau mengenai kepalaku “ DUAAK” , mengenai kepalaku dua kali , saat itu aku linglung namun berusaha bangkit , tapi sayang ada batu yang mengenai punggungku  dan aku akhirnya tersungkur dan tak sadarkan diri , Hampir diwaktu yang cukup lama aku tak sadarkan diri, aku tak ingat setelah sebuah batu menghantam tepat dipunggungku .

 

Aku terbangun ,saat kulihat dan membuka mata ,kulihat infus telah menggantung dan tersambung ketanganku, kepalaku pusing sekali, terasa berat, saat aku ingin mengambil teh yang ada disampingku,tiba-tiba tulang punggungku terasa sakit sekali” Arggghhhh… sakiiit”, anis ,bang doni dan risky ,Ega kamu udah sadar?, kamu kenapa?(anis) , kau kenapa ga?( bang doni), aku ingin minum teh  tadi, tapi punggungku sakit sekali , ini tehnya,(anis menyodorkan teh itu padaku), Aku dimana ?, kau di rumah sakit sekarang, kau tak sadarkan diri hampir seminggu ini, (aku merasa ada yang kurang disini) , kamera bang?,kameraku mana bang?, sudah-sudah kamu harus pulih, Kamera bang ? ,kamera ku?, bang doni  terdiam , kameramu hancur dan rusak parah ga, mungkin terinjak injak saat kau pingsan , aku terdiam , yaudah bang kerja kerasku sia –sia , kau tak usah risau ga, satu kaset hasil rekaman kau terselamatkan, tapi yang ada di dalam kamera kau , sebagian tak terselamatkan .

syukurlah bang, bisa dipecat aku nanti, tenang saja , waktu kau tak sadarkan diri ,pak arifin pemred kita datang kesini, beliau cukup apresiasi atas kerja kerasmu dan juga kegigihan mu, aku terdiam, kamu kenapa ga? ,bang sudah berapa lama aku dirawat ? , kurang lebih hampir 2 minggu kau tak sadarkan diri ga, lamanya , tak ada yang menanyaiku selain orang tuaku atau temen sekantor ? , maksud kau septi?, mungkin bang , dia hanya bertanya sekilas  tentang keadaanmu , tapi dia nampaknya mengerti , hmm.. yang kupikirkan adalah apa dia memaafkanku? , kalau abang pikir dia bukan type wanita yang pendendam , mungkin saja bang kuharap begitu .

dan setelah itu aku pulang dan di perbolehkan pulang, namun mobil kantor membawaku ke kantor terlebih dahulu dan sesampainya di ruang redaksi , WELCOME TO THE HOME EGA, mereka semua memberi sureprise , namun sayang sosok septi tidak terlihat dikantor .

 

empat bulan setelah aku berani untuk memberanikan diri  berkenalan dengan septi, dan sebentar lagi puasa. Semua berjalan baik-baik saja sms seperti biasa ,chat-chat.an dengan dia .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun