Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Laut Kembali Sunyi (Bagian 29 & 30 Tamat)

8 Agustus 2016   13:33 Diperbarui: 9 Agustus 2016   15:28 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

***

Wulan mengangkat handphone milik Taufan yang berbunyi saat dia baru saja keluar dari pintu rumahnya untuk mengantarkan kerupuk-kerupuk ikan pesanan para pelanggannya.

“Hallo?”

“Hallo, ini aku. Badai, kakaknya Taufan.”

“Yah aku tahu! Tidak perlu kamu jelaskan! Aku masih ingat suaramu dan namamu tertera di layar hp!” Terdengar suara tawa lepas Badai di telephon. “Ada apa?”

“Hari ini  akukembali ke Kalimantan. Maaf aku tidak bisa datang untuk pamit padamu.”

“Tidak apa-apa.”

“Ada satu yang ingin aku katakan padamu, Wulan. Maukah kamu menerimaku menjadi temanmu, seperti kamu menerima Taufan dan Baruna sebagai temanmu. Aku pasti akan kembali dan berjanji tidak akan membuat lautmu sepi lagi.”

“Tapi aku tidak mau berteman dengan laki-laki bodoh lagi!” Badai kembali tertawa. “Laut dan pantai pasti akan menyambutmu. Perlu kamu ketahui, tidak hanya di daerah terpencil, di sini pun, masih banyak anak-anak yang perlu orang-orang sepertimu!”

Wulan kemudian menutup telephonya setelah mengucapkan selamat jalan pada Badai. Gadis manis itu tersnyum lalu melangkah pergi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun