Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Laut Kembali Sunyi (Bagian 3)

12 Mei 2016   09:23 Diperbarui: 12 Mei 2016   09:30 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Jadi ini rumahmu?”

            “Sebenarnya ini bukan rumahku, aku hanya menumpang.” Baruna tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya.

            “Menumpang? Jadi benar dugaanku, kamu bukan orang asli sini, kan?”

            Baruna tertawa. “Baiklah, aku mengaku, aku memang bukan asli sini, aku hanya seorang pendatang!”

            “Bagaimana dengan kakimu? Masih sakit?” Taufan memperhatikan kaki kiri Baruna.

            “Lebih baik dari kemarin.”

            “Aku bawakan obat untukmu!” Taufan melepas dan mengambil sebuah botol kecil dan memberikannya kepada Baruna. “Aku memintanya dari temanku, katanya mujarab untuk sakit karena terkilir.”

            “Kamu tidak usah repot-repot. Nanti juga pasti akan sembuh dengan sendirinya.”  “Aku hanya kasihan melihatmu berjalan terpincang-pincang dan tidak bisa melaut lagi!”

            “Ternyata masih ada lagi orang yang kasihan padaku. Tapi baiklah, terima kasih!” Baruna tersenyum, lalu dia melihat buku-buku di dalam ransel Taufan ketika sedang ditutupnya. “Kuliah?”

            “Skripsi tepatnya!”

            “Baruna! Ada tamu kok tidak disuruh masuk!” tukas seorang laki-laki tua berumur enam puluhan, berkulit coklat dan berambut penuh uban namun masih kelihatan tegap dan kekar yang memakai celana panjang kain warna coklat dan t-shirt bermotif garis hitam merah yang muncul dari samping rumah dimana sebelumnya Baruna muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun