Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gurat Senja Merah (Bagian 28)

13 April 2016   10:36 Diperbarui: 13 April 2016   10:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bagas dan Bimo memperhatikan Khaerani yang wajahnya tampak tegang.  Bagas, Bimo, ibunya Bayu juga kakak Bayu kemudian berdoa diatas makam Bayu setelah menaburkan bunga.

***

            “Kamu bisa ikut ke rumah ibu. Ada sesuatu yang ingin ibu sampaikan sama kamu?” kata ibunya Bayu kepada Khaerani setelah selesai berdoa.

“Bisa Bu,” jawab Khaerani dengan wajah yang semakin tegang. Kemudian berjalan mengikuti ibu dan kakak Bayu.

            Bagas yang bediri disamping Bimo tiba-tiba berlari kearah Khaerani. “Bagas!” Bimo berusaha menghentikannya.

“Rani!” teriak Bagas hingga membuat gadis itu menghentikan langkahnya. “Kamu serius, akan ikut kerumahnya Bayu?”

            “Memangnya kenapa?”

Bagas terdiam.

            “Rani, ibu tunggu kamu dimobil!” panggil ibunya Bayu yang sudah berjalan mendahului.”

            “Aku sudah ditunggu!” Khaerani kembali melangkah, sedangkan Bagas masih diam berdiri, tidak tahu apa yang harus dikatakannya lagi. Bimo berjalan mendekati Bagas dan mengajaknya untuk pulang.

            “Kamu tidak mencegahnya, Bim?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun