Mohon tunggu...
egoegi
egoegi Mohon Tunggu... digital content freelance -

a hybrid digital people - loves #reading #writing #barca

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

The Theory of 'Tukang Warteg'

6 Juli 2016   05:37 Diperbarui: 6 Juli 2016   08:53 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adik-adik sepupu yang sudah tidak lagi lucu dan imut, seperti beberapa tahun lalu.

lebaran-577c338ce422bddc0b1592c0.jpg
lebaran-577c338ce422bddc0b1592c0.jpg
Kehilangan momen ketupat rendang plus kuah opor, guyuran kuah kikil di atas nasi putih lengkap dengan kerupuk emping, 

yang pasti ada sebagai pelengkap. Semuanya all you can eat.

Pertama kalinya. saya tidak bisa (lagi) bertemu kakek Ayib, lelaki tua yang sejak lima tahun lalu tinggal bersama di rumah saya.

Sepindah ia kerumah anaknya, itulah terakhir kali saya melihat kakek yang semakin memutih rambutnya.

Sampai sekarang, ada satu hal yang membuat saya kepikiran, tidak berpamitan langsung bertemu dengannya.

Oh ya, kalau ada saudara saya yang kebetulan membaca ini, mohon sampaikan rasa kangen dan 

permintaan maaf saya kepada papa dan kakek yah! mereka berdua di satu komplek pemakaman Karet.

“Egi, i thought we’ve several projects that we need to you as primary role and monitor. 

Let’s move your plan to next year yeah? its fine right?”

Pernyataan dua minggu lalu yang dibumbui dengan nada pertanyaan di akhirannya, dari Lundy. Owner asli seorang Khmer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun