Mereka saling berpandangan, hati mereka penuh dengan campuran rasa simpati dan rasa takut. Tampaknya anak itu adalah saksi bisu dari kejadian mengerikan yang terjadi di rumah ini. Mereka harus memutuskan apakah mereka akan membantu anak itu atau melanjutkan pencarian mereka untuk mengungkap misteri yang lebih dalam.
Namun, sebelum mereka bisa mengambil keputusan, suasana tiba-tiba berubah. Ruangan itu menjadi gelap gulita, dan bayangan-bayangan yang mengerikan melingkupi mereka dari segala arah. Mereka merasakan sentuhan dingin dan tangan-tangan tak kasat mata yang mencengkeram mereka dengan kekuatan yang ganas.
"Apa yang terjadi?!" seru Jessica dengan suara gemetar.
Ketika mereka berjuang untuk melepaskan diri dari cengkeraman misterius, suara tertawa jahat menggema di ruangan itu. Kekuatan gelap yang tak terlihat semakin kuat, mengancam untuk melahap mereka dengan kekejaman tak terbatas.
Mereka meraih satu sama lain, saling memberikan dukungan dan keberanian di tengah kegelapan yang menakutkan. Meskipun mereka terguncang oleh rasa takut yang melanda, mereka bersumpah untuk tetap bersama dan melanjutkan perjalanan mereka.
Dengan hati yang berdebar, mereka melanjutkan langkah mereka melalui koridor-koridor yang gelap dan terbengkalai. Setiap langkah terasa berat, seolah-olah rumah itu sendiri mencoba menghentikan mereka. Namun, mereka tidak mau menyerah.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara ketukan dari balik dinding. Suara itu berirama dan berulang-ulang, seakan-akan ada seseorang yang berusaha memberikan isyarat. Mereka saling pandang, perasaan harap muncul di antara rasa takut yang melanda.
"Dari mana suara itu berasal?" tanya Sarah, suaranya penuh dengan kecurigaan.
Mereka mengikuti suara ketukan itu, melintasi lorong-lorong yang gelap dan ruangan-ruangan yang hening. Suara itu semakin keras dan jelas saat mereka semakin dekat.
Saat mereka mencapai ujung koridor, mereka menemukan pintu kayu yang terkunci. Suara ketukan itu berasal dari balik pintu itu.
"Dalam situasi seperti ini, apakah kita harus membuka pintu ini?" tanya David dengan ragu.