Dampak Lingkungan
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur menimbulkan kekhawatiran terkait potensi kerusakan lingkungan, terutama karena wilayah tersebut merupakan salah satu kawasan hutan tropis terbesar di Indonesia.Â
Aktivitas pembangunan dalam skala besar dapat mengancam keanekaragaman hayati dan habitat satwa liar, seperti orangutan dan bekantan, yang hidup di area tersebut (Otorita Ibu Kota Nusantara, 2024b). Risiko ini juga memerlukan upaya mitigasi yang serius agar keberlanjutan lingkungan dapat terjaga.
Biaya yang Besar
Pembangunan IKN memerlukan investasi besar, baik dari anggaran negara maupun dari sektor swasta. Biaya tinggi ini menimbulkan risiko fiskal, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang sedang berlangsung.Â
Selain itu, ketergantungan pada investasi swasta juga menimbulkan potensi kendala dalam menjaga kontrol pemerintah atas proyek-proyek strategis dan memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai prinsip keberlanjutan (Otorita Ibu Kota Nusantara, 2023a).
Risiko Sosial
Pembangunan IKN tidak terlepas dari potensi masalah sosial, termasuk konflik terkait kepemilikan tanah dan pemindahan masyarakat lokal. Masyarakat adat di Kalimantan Timur khawatir akan kehilangan hak atas tanah mereka dan terpinggirkan dari proses pembangunan. Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek menjadi tantangan penting untuk memastikan bahwa pembangunan IKN berjalan dengan prinsip inklusif dan adil (Otorita Ibu Kota Nusantara, 2024a).
Analisis Mazhab Perencanaan dalam Pembangunan IKN
Mazhab Perencanaan yang Digunakan
Mazhab Rasional-Komprehensif