- ketimpangan tinggi bila persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah di bawah 12 persen
- ketimpangan sedang bila persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah di kisaran 12-17 persen
- ketimpangan rendah bila persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah di atas 17 persen.
Menanggapi ini, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis mengatakan pemerintah berhasil menahan angka kemiskinan untuk tidak jatuh lebih dalam lagi, melansir Kontan.co.id.
Mengikuti simulasi Bank Dunia, tanpa perlindungan sosial, angka kemiskinan Indonesia diperkirakan bisa mencapai 11,8 persen.Â
Febrio mengatakan program PEN sepanjang 2020 mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang menjadi miskin baru.
Menghindari angka kemiskinan jauh lebih dalam adalah keberhasilan, tetapi itu tidak menyelamatkan kemungkinan kenaikan angka ketimpangan ke depannya.Â
Seperti yang diungkapkan Yusuf Rendy, kebijakan jangka panjang untuk mendorong penciptaan lapangan kerja lebih dibutuhkan untuk memperkecil kesenjangan.
Kebijakan tersebut harus menyentuh upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia supaya terserap ke industri. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2020 sebesar 71,94, tumbuh 0,03 persen namun pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Apa yang mesti dilakukan? Upaya jangka panjang mengharuskan imajinasi maju jauh ke depan. Kuncinya produktivitas. Produktivitas akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jika melihat lebih luas, saya memiliki tiga persoalan yang mesti dipikirkan.