Data BPS di bulan September 2024, kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulteng berasal dari besi dan baja senilai 1.272,80 juta dolar AS. Atau 66,46 persen dari total nilai ekspor. Kemudian, ekspor nikel senilai 295,86 dolar AS dan bahan bakar mineral senilai 271,74 dolar AS.
Besarnya kebutuhan logistik berupa barang atau komoditi serta hunian di kawasan industri pengolahan, juga berdampak pada geliat ekonomi sektor transportasi dan pergudangan, serta akomodasi dan makan minum.
Termasuk sektor pertanian yang menyuplai beragan kebutuhan komoditi pangan ke kawasan tersebut secara kontinyu. Saking besarnya kebutuhan komoditi bahkan harus disuplai dari luar wilayah Sulteng.
Tentu terbukanya lapangan kerja dan geliat perekonomian berdampak pada perputaran fiskal dalam jumlah besar. Dimana bukan saja berdampak bagi pihak investor, namun juga bagi daerah serta masyarakat (tenaga kerja) dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
- Intinya keberadaan sektor-sektor penopang telah turut berkontribusi signifikan, terhadap pertumbuhan ekonomi Sulteng sepanjang tahun 2024. Dengan sektor industri pengolahan sebagai penopang tertinggi pertunbuhan tersebut.
Sejatinya sektor pertanian sebagai sektor penopang sekaligus sektor produktif tetap menjadi fokus perhatian dalam kinerja pembangunan ekonomi tahun 2024. Terlebih sektor pertanian merupakan basis ekononi potensial di Sulteng.
Produktif dimaksud yakni kemampuan menghasilkan sesuatu dalam jumlah besar dan maksimal. Terbukti produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan sekitar 448 ribu ton. Produksi dalam jumlah besar ini, tentu memberikan nilai tambah bagi petani dan pelaku usaha, di sektor pertanian.
Pertumbuhan ekonomi yang positif karena ditopang oleh berbagai sektor, itulah tujuan dari kinerja pembangunan ekonomi. Karena menghasilkan ketenagakerjaan yang lebih banyak. Termasuk peningkatan standar hidup dan peluang usaha (bisnis) bagi pelaku usaha, maupun individu masyarakat.
Fakta terkait penyerapan tenaga kerja sudah disampaikan langsung oleh Kepala BPS Sulteng Simon Sapary dalam pemaparan terkait realisasi PDRB dan pertumbuhan ekonomi Sulteng pada triwulan III tahun 2024 di bulan November lalu.
Bahwa sepanjang periode Agustus 2023 - Februari 2024 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 51,49 ribu orang. Sedangkan sepanjang periode Februari 2024 - Agustus 2024 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 73 ribu orang.
Adapun penyerapan tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan terbanyak di bidang pertanian 40,59 ribu orang. Bidang perdagangan 15,15 ribu orang, bidang industri pengolahan 8,45 ribu orang dan administrasi pemerintahan sebanyak 7,18 ribu orang.
Demikian capaian perekononoan Sulteng tahun 2024: yang ditandai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di triwulan III. Ada harapan agar pertumbuhan ekonomi sejalan dengan turunnya angka kemiskinan di Sulteng