Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Capaian Perekonomian Sulteng Tahun 2024, antara Statistik dan Realita

29 Desember 2024   21:55 Diperbarui: 30 Desember 2024   19:38 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertumbuhan ekonomi Sulteng tidak lepas dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun 2024.(Dokumentasi Pribadi) 

Atau malah lebih tinggi dan sebaliknya lebih rendah dari tahun 2023? Kita tunggu rilisnya oleh BPS di bulan Februari tahun depan. Karena akan memberi gambaran perekonomian Sulteng secara komprehensif di tahun 2024.

Pertumbuhan Tertinggi di Sulawesi

Walau capaian PDRB rendah, namun capaian pertumbuhan ekonomi Sulteng justru tinggi sebesar 9,08 persen. Capaian ini melebihi capaian nasional di triwulan III yakni sebesar 4,95 persen.

Yang dimaksud pertumbuhan ekonomi adalah, perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Serta kesejahteraan masyarakat meningkat.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Di mana pertumbuhan ekonomi menjadi penentu tingkat kesejahteraan, keamanan serta kemajuan sebuah daerah.

Untuk Pulau Sulawesi, pertumbuhan ekonomi Sulteng berada di peringkat tertinggi dibanding provinsi lainnya. Seperti Suawesi Tenggara 5,24 persen, Sulawesi Utara 5,21 persen, Sulawesi Selatan 5,08 persen, Gorontalo 3,98 persen dan Sulawedi Barat sebesar, 2,16 persen.

Bahkan secara nasional, pertumbuhan ekonomi Sulteng berada di peringkat dua teratas nasional setelah Provinsi Papua Barat dengan pertumbuhan sebesar 19,56 persen. Adapun Provinsi Maluku Utara berada di bawah Sulteng sebesar 8,09 persen.

Realita ini hendak menegaskan bahwa, capaian PDRB yang tinggi belum tentu pertumbuhan ekonominya juga tinggi. Sebagai contoh Sulawesi Selatan, PDRBnya mencapai Rp 181 triliun, namun pertumbuhan ekonomi hanya 5,08 persen.

Sebaliknya Sulteng PDRBnya Rp 95 miliar, namun pertumbuhan ekonomi tinggi, yakni berada di angka 9,08 persen. Begitu juga dengan Papua Barat PDRBnya Rp 29 miliar, sementara pertumbuhan ekonomi 19,56 persen.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun PDRB rendah, bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti kurangnya investasi dalam sektor produktif dan infrastruktur yang memadai. 

Selain itu kebijakan pemerintah yang kurang efektif dalam pengembangan keterampilan tenaga kerja. Serta tingginya angka kemiskinan di daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun