“ Apa tadi kamu bicara?”
“ Iya, sepertinya kau tidak tinggal di kompleks ini!”
“ Bukan berarti aku tidak bisa duduk di sini dan sampai di tempat ini kan?”
Aku bertemu dengan kebingungan menghadapi wanita ini dengan kesopananku. Seakan mengerti dengan keheranan yang aku pancarkan, dia tertawa kecil memperhatikan air mukaku yang pasih.
“ Tadinya aku merasa sepi sekali dan perjalanan membawaku ke tempat ini. Betul sekali, aku tinggal di kompleks sebelah. Tetapi aku sering ke sini kok, justru aku yang sering tidak melihatmu di sini.”
Baru pada saat itu aku sadar, kalau memang benar, aku saja yang jarang ke tempat ini. Aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengunjungi perpustakaan di daerah – daerah setempat.
“ Kamu Gibral kan?”
“ Bagaimana kau bisa tahu namaku?”
“ Aku banyak mendengar tentangmu dari teman – temanku!”
“ Apa yang mereka ceritakan?”
“ Itu lain persoalannya!”