Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dalam Perspektif Al Quran, Pendidikan Seks Itu Penting

28 Februari 2020   20:53 Diperbarui: 28 Februari 2020   21:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat realitas seperti itu, maka pendidikan seks tentu menjadi penting. Selain memberi pemahaman agar anak tak terjerumus seks bebas, juga dapat menghindari dampak buruknya penyakit kotor akibat melakukan hubungan badan tanpa mengindahkan etika, sosial dan agama.

Bagi penulis, hal itu sudah sejalan dengan penegasan badan kesehatan dunia (WHO) yang menekankan bahwa kesehatan reproduksi penting dipahami semua kalangan. Kehidupan seksual harus dijalani dengan aman dan memuaskan untuk mendapati keturunan berkualitas sesuai dengan yang diinginkan dan pada waktu yang ditentukan.

Kita pun harus menyadari bahwa kesehatan reproduksi yang baik hanya didapati melalui pendidikan yang baik pula. Bukankah itu juga menjadi bagian dari sasaran Millennium Development Goals (MDG).

**

Untuk memberikan gambaran betapa pentingnya pendidikan seks itu, bagi kalangan oangtua bisa memulai dengan kata pengantar melalui awal tulisan ini. Antara lain seputar perempuan bisa hamil lantaran mandi di kolam yang sama dengan lelaki.

Atau mengangkat kisah pertemuan dua celana dalam isteri dan suami di mesin cuci bisa menyebabkan seorang ibu hamil. Bisa pula, celana dalam curian wanita bisa dijadikan sapu tangan ajaib untuk membersihkan jerawat di muka.

Namun sebelum itu orangtua harus memahami akil baligh. Yatu, perubahan fisik yang terjadi pada seorang anak menjadi dewasa yang mampu melakukan reproduksi. Perubahan pubertas diawali dengan isyarat hormonal, yang datang dari otak ke alat kelamin, yaitu ovarium atau indung telur pada perempuan dan testis pada lelaki. Masih banyak lagi yang harus diketahui.

Selain itu, bagi orangtua harus menyadari  akan pentingnya khitan (sirkumsisi atau sunat). Khitan bukan saja dilakukan umat Muslim, kaum Yahudi juga melakukannya. Di Indonesia biasanya dilakukan usia 6-11 tahun. Sedangkan di Amerika Serikat dan Korea Selatan setiap bayi lelaki yang lahir di rumah sakit dilakukan khitan sebelum pulang.

Dari sisi kedokteran, khitan sangat penting guna menghindari kuman yang dapat berkembang di bawah kulit preputium. Agar tak menimbulkan infeksi, ya dikhitan. Masih banyak manfaat lainnya dari khitan itu. Karenanya, jadi orangtua penting memahami pendidikan seks bagi anak-anaknya.  

Salam berbagi.

Sumber bacaan satu dan dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun