Melihat realitas seperti itu, maka pendidikan seks tentu menjadi penting. Selain memberi pemahaman agar anak tak terjerumus seks bebas, juga dapat menghindari dampak buruknya penyakit kotor akibat melakukan hubungan badan tanpa mengindahkan etika, sosial dan agama.
Bagi penulis, hal itu sudah sejalan dengan penegasan badan kesehatan dunia (WHO) yang menekankan bahwa kesehatan reproduksi penting dipahami semua kalangan. Kehidupan seksual harus dijalani dengan aman dan memuaskan untuk mendapati keturunan berkualitas sesuai dengan yang diinginkan dan pada waktu yang ditentukan.
Kita pun harus menyadari bahwa kesehatan reproduksi yang baik hanya didapati melalui pendidikan yang baik pula. Bukankah itu juga menjadi bagian dari sasaran Millennium Development Goals (MDG).
**
Untuk memberikan gambaran betapa pentingnya pendidikan seks itu, bagi kalangan oangtua bisa memulai dengan kata pengantar melalui awal tulisan ini. Antara lain seputar perempuan bisa hamil lantaran mandi di kolam yang sama dengan lelaki.
Atau mengangkat kisah pertemuan dua celana dalam isteri dan suami di mesin cuci bisa menyebabkan seorang ibu hamil. Bisa pula, celana dalam curian wanita bisa dijadikan sapu tangan ajaib untuk membersihkan jerawat di muka.
Namun sebelum itu orangtua harus memahami akil baligh. Yatu, perubahan fisik yang terjadi pada seorang anak menjadi dewasa yang mampu melakukan reproduksi. Perubahan pubertas diawali dengan isyarat hormonal, yang datang dari otak ke alat kelamin, yaitu ovarium atau indung telur pada perempuan dan testis pada lelaki. Masih banyak lagi yang harus diketahui.
Selain itu, bagi orangtua harus menyadari  akan pentingnya khitan (sirkumsisi atau sunat). Khitan bukan saja dilakukan umat Muslim, kaum Yahudi juga melakukannya. Di Indonesia biasanya dilakukan usia 6-11 tahun. Sedangkan di Amerika Serikat dan Korea Selatan setiap bayi lelaki yang lahir di rumah sakit dilakukan khitan sebelum pulang.
Dari sisi kedokteran, khitan sangat penting guna menghindari kuman yang dapat berkembang di bawah kulit preputium. Agar tak menimbulkan infeksi, ya dikhitan. Masih banyak manfaat lainnya dari khitan itu. Karenanya, jadi orangtua penting memahami pendidikan seks bagi anak-anaknya. Â
Salam berbagi.
Sumber bacaan satu dan dua