"Mengandung! Hanya karena itukah?" tanya penylis.
Hmmm. Lalu, saya pun menarik nafas dalam setelah mendengar ceritanya. Penulis hanya bisa  melempar senyum. Ini sama saja, wanita bisa hamil lantaran berenang bersama lelaki seperti yang pernah disampaikan oleh Komisioner KPAI, Sitti Hikmawaty.
Mustahil bin mustahal wanita bisa hamil hanya karena berenang bersama lelaki. Atau celana dalamnya disatukan ketika masuk dalam mesin cuci. Zaman sudah berubah, masih saja ada orang bikin cerita seolah itu peristiwa nyata.
Tapi, kita pun harus waras. Sebab, soal itu diangkat cuma sebagai lelucon belaka.
Ini sama saja dengan cerita zaman baheula. Yaitu, pakaian dalam wanita bisa mengusir jerawat. Kita pun tentu pernah mendengar bahwa ada pencuri celana dalam wanita lantaran pelakunya termotivasi ingin jerawatnya segera hilang. Caranya, ya, dengan mengusap mukanya dengan barang curian itu.Â
**
Berbicara pendidikan seks yang belakangan ini masih dianggap berbenturan dengan budaya dan agama, pandangan penulis tak seharusnya terus berlanjut. Sebab, dari perspektif agama (Islam), melalui Alquran, banyak sekali diinformasikan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang belakangan ini terbukti melalui penelitian dan eksperimen.
Nah, dari situ, seharusnya juga agama (Islam) bukan sebagai penghalang bagi orangtua mengajari pendidikan seks kepada anak-anaknya.
Sebagai Muslim, penulis meyakini bahwa kandungan Alquran selalu up to date, relevan dengan kemajuan kehidupan dan perubahan zaman. Alquran adalah kitab tentang masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang yang mampu memberi petunjuk kepada umat manusia lantaran didesain sebagai hudan lin-nas, petunjuk Tuhan untuk kehidupan manusia.
Pada rubrik Kompasiana disebut, pendidikan seks masih dianggap tak lazim dengan berbagai benturan di belakangnya, mulai dari soal budaya hingga agama. Alih-alih memberikan pendidikan seks kepada anak, di kalangan orangtua sendiri justru masih enggan membicarakan hal itu.
Sayogianya pendidikan seks itu penting. Sebab, hal itu merupakan hubungan yang sakral dan dianjurkan selama dalam ikatan pernikahan. Manusia memang dikaruniai untuk berpasang-pasangan dan dari situ diperoleh kenikmatan seksual yang merupakan hadiah paling berharga dari Tuhan.