Mohon tunggu...
Edward Theodorus
Edward Theodorus Mohon Tunggu... Dosen - Dosen psikologi di Universitas Sanata Dharma

Warga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Bujang Lapuk, Sang Primadona, dan Dua Anting-anting

19 Maret 2023   09:44 Diperbarui: 19 Maret 2023   09:46 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: https://www.meetmindful.com/tinder-online-dating-app-satisfies-some-silly-urges/

"Lagi rebahan aja. Nanti mau makan siang, trus main badminton."

"Ooo.. Keren. Salam ya, buat teman-teman badminton-mu."

"Wkwkwk.. Mas, teman-teman badminton-ku itu cowok semua lho."

"Aduuhhh... salah alamat, aku...."

Pembicaraan terus berlanjut sampai jam makan siang selesai. Joe berangkat kembali ke kantornya, berjalan kaki dengan langkah ringan, badan tegap, tangan terayun-ayun, sambil bersenandung ceria. Dia merasa setidaknya di momen itu dia adalah pria sejati yang berhasil berinteraksi tulus dengan seorang primadona. Bahkan dia mampu membuat gadis itu tertawa dan terhibur, setidaknya kesannya begitu dari percakapan di perangkat lunak kencan.

Joe jadi penasaran, ingin melihat penampilan live show June. Sepulang kerja, aku akan memasang perangkat lunak live show itu di telepon genggamku, dan coba mengamati seperti apa kerjaan sang primadona pujaan hatiku, pikirnya.

***

Suasana ruang maya tempat pertunjukan langsung dengan bintang June itu riuh rendah. Joe menyesuaikan dudukan telepon genggamnya agar dapat menyaksikan secara lebih jelas.

Beberapa lelaki memberikan komentar seronok dan menggoda June di kolom chat. Terlihat sekali mereka bernafsu terhadap sang primadona. Ada yang menanyakan nama asli June siapa, tinggal di mana. Ada yang melontarkan lelucon jorok. Akun @dodol_boeloek menanyakan apakah June masih jomblo. Akun lain, yang pastinya adalah seorang pria, meminta June untuk cosplay sebagai perawat. Bakal kelihatan seksi sekali, katanya. June membalas semuanya secara lisan dengan komentar netral, tidak ofensif sama sekali. Dia berperan menjadi pemandu acara yang berusaha menyenangkan semua hadirin.

Joe iseng melontarkan komentar di kolom chat, "Nggak capek main badminton?"

Di layar tampak June tersenyum ringan menjawab secara lisan, "Nggak kok Mas Joe. Kan main badminton demi kesehatan. Makasih udah ingat agendaku hari ini." Lalu dia beralih mengomentari pesan-pesan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun