"Wkwkwk.. Tergantung, Mas. Kalo aku sih, memang mencari pria di atas 37 tahun, lebih dewasa untuk diajak ngobrol. Iya, aku jalan 30 nih."
"Oooo... Baiklah kalo gitu... Kamu kerjaannya apa? Aku kerjaannya pegawai negeri."
"Aku host penyanyi di live show app kencan. Cobalah ikut live show-ku, Mas. Setiap malam jam sembilan sampe jam sebelas."
Pembicaraan berlanjut mengenai June yang suka traveling ke berbagai negara di berbagai benua. Hanya benua Afrika yang belum dikunjunginya, akunya. June juga bercerita pengalamannya terpikat pada pria yang akhirnya menyelingkuhinya. Mereka pun bercerai. Perempuan cantik itu merasa trauma dan kapok menjalin hubungan dengan pria. Dia ingin bebas dan independen.
Joe menulis, "Dulu kamu terpikat sama mantanmu karena dia memperlakukanmu dengan baik, mengajakmu makan enak dan jalan-jalan dengan mobil mewah. Kalau sekarang, cowok yang gimana yang bisa membuat kamu terpikat?"
Tidak ada jawaban. Percakapan terhenti. Ah, sial! Barangkali aku terkesan terlalu bernafsu mendapatkan dia. Jadinya mungkin dia merasa terganggu lalu mendiamkan aku, pikir Joe.
Joe melemparkan telepon genggamnya dan merebahkan diri di tempat tidur.
***
Dua hari berselang, Joe sedang menikmati makan siang sendirian di warteg dekat kantor. Dia mengeluarkan telepon genggamnya. Asyik, ada notifikasi dari perangkat lunak kencan, pikirnya. Joe kaget, ternyata ada pesan dari June.
"Aku nggak merasa terpikat lagi sama cowok, Mas. Lebih baik sendiri aja, bebas ngapa-ngapain. Nggak mau tersakiti lagi," begitu tertera percakapan dari June.
Joe membalas, "Wah, kaget aku, dapat kabar dari kamu siang-siang begini. Ok, ikut sedih sama kisah percintaanmu. Siang-siang begini kamu ngapain aja sebelum kerja?"