suara gending ayak-ayak pamungkas
karya Ki Narto Sabdo mengalun malas,
semalas pesinden dan para niyogo
yang mulai diserang rasa kantuk, juga
membayangkan upah mereka yang
tidak sesuai untuk harga menahan
tidak tidur semalaman.
Penonton sudah sepi, kini tinggal para
pedagang kaki lima yang sibuk
mengemasi daganganya, wajah mereka
sedikit berbinar membayangkan rupiah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!