Lalu segera diteleponnya dokter Anisah untuk membuat janji dan disarankan oleh dokter itu untuk segera datang memeriksakan dirinya, karena dikawatirkan jika memang itu adalah kanker maka penyakit itu dapat terdeteksi sejak dini.
"Duh semoga bukan kanker" keluhnya sambil mulai mencoba untuk tertidur.
Meninggalkan sejenak permasalahan yang selalu menghingapi kepalanya, memberi sedikit ruang angan untuk menari-nari dipikirannya yang berjubel seolah akan meluap keluar karena penuhnya.
Kenangan mengenai indahnya malam yang telah berlalu, bersama desiran anginnya yang membuai asmara, saat tangan-tangan cinta menyatu dalam peluh kebahagiaan melayang-layang di alam mimpinya, membuainya hingga terlelap bersama kidung keheningan yang tengah melantunkan syair-syair kerinduan.
Terkadang perasaan ingin di cintai, ingin di peluk, keinginan untuk di perhatikan membuat kita tidak sadar, bahwa cinta bukan sekedar keinginan kita terhadap apa yang kita inginkan itu terpenuhi, tetapi cinta lebih kepada bagaimana kita menyempurnakan diri kita untuk memenuhi keinginan pasangan kita.
Cinta juga bukan sekedar bagaimana rasa itu muncul memenuhi hati kita, bukan pula sekedar bagaimana kita melalui semua rintangannya, cinta juga bukan sebatas kenangan indah yang terlalui bersama, namun cinta lebih kepada kepercayaan untuk saling mengisi, saling memberi satu sama lain, dan saling berbagi agar senantiasa terjaga hingga akhir nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H