Â
Aku seperti orang bodoh, kalah sebelum berperang, mengapa aku langsung me
nyambut tulisannya tanpa syak wasangka ? Padahal memang menuliskan kata
kata "Aku Cinta Padamu" dalam surat-suratku belum pernah kulakukan.
Mungkin ini pelajaran pertama untukku dalam masa puber remaja, bahwa seo-
rang perempuan susah ditebak hatinya, mulut berkata tidak tetapi dalam hati
siapa yang tahu ? Dan sejak saat itu aku tidak berani memandang wajahnya
yang cantik, karena ternyata aku hanya "bertepuk sebelah tangan" dan mak-
sud hati "memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai"
Â
Saat ini dia menjadi istri seorang bankir yang juga teman sekelas kami tempo