menulis dalam bahasa Inggris : "Will You Give Your Lips For Me?"
Â
Tentu aku segera membalasnya, karena aku tidak boleh menyia-nyiakan kesem
patan "emas" ini dan menjawabnya dalam bahasa Indonesia (karena aku tidak
mahir berbahasa Inggris), begini balasan suratku : "Tentu aku bersedia membe
rikan bibirku untukmu nanti di Kebun Raya"
Â
Balasanya membuat kepalaku pening dan lemaslah diriku, karena dia membalas
begini : "Aku hanya iseng menulis kalimat yang aku temui dalam bacaan, selama
ini aku menganggapmu sebagai sahabat dan tidak ada perasaan apa-apa, apalagi
untuk melangkah seperti itu, maafkan aku"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!