1. Akal manusia berperan dalam proses pembentukan hulum Islam, khususnya dalam
konteks dinamika sosial yang terus berubah
Akal manusia dalam Islam tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami
wahyu, tetapi juga sebagai sarana untuk menghasilkan keputusan hukum yang relevan
dengan perkembangan zaman. Pemahaman ini sejalan dengan prinsip bahwa Al-Qur'an
dan Hadis tidak mencakup seluruh aspek kehidupan secara rinci. Oleh karena itu, akal menjadi penting dalam menggali hukum dari teks-teks tersebut, terutama dalam konteks
masalah yang tidak ditemukan jawaban langsung dalam teks agama.7
Proses pembentukan hukum Islam yang melibatkan akal berfokus pada penerapan
prinsip-prinsip dasar syariat, seperti keadilan, kemaslahatan, dan tujuan syariat (maqasid
al-shariah), dalam setiap dinamika sosial yang ada. Akal berfungsi untuk memahami dan
menyesuaikan hukum dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang terus