Asuransi dapat menjerumuskan tertanggung ke dalam riba dan maisir.
Akad Tijarah pada Asuransi Syariah Berdasarkan Fatwa  DSN-MUI NO: 21/DSN-MUI/X/2001
Akad dalam Asuransi:
1. Akad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan terdiri atas akad tijarah dan / atau akad tabarru'.Â
2. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah mudharabah. Sedangkan akad tabarru' adalah hibah.
Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tijarah & Tabarru':
1. Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak sebagai mudharib (pengelola) dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (pemegang polis);Â
2. Dalam akad tabarru' (hibah), peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah. Sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah.
Ketentuan dalam Akad Tijarah & Tabarru':
1. Jenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru' bila pihak yang tertahan haknya, dengan rela melepaskan haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya.Â
2. Jenis akad tabarru' tidak dapat diubah menjadi jenis akad tijarah.