Mohon tunggu...
Dyah Ayu
Dyah Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - bidang pendidikan

orang yang senang menulis, dan mempunyai hobi membaca selain itu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan,berkomunikasi dengan baik serta cepat belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ujung Cerita Kita

24 Mei 2024   09:22 Diperbarui: 24 Mei 2024   09:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke jika dia benar adikmu, aku juga tidak peduli. aku telah puas memanfaatkanmu. aku akan bersama hendri. Toh hendri masih bersamaku, bukan begitu sayang? ucap naila dengan tangan yang merangkul di hendri

"Tentu saja" ucap hendri santai

"Alif kau sangat naif, aku telah menjalin hubungan lebih lama dengan naila di banding dirimu. Aku memperkenalkan naila padamu hanya untuk kesenangan semata, semoga kau tidak terlalu hancur" ucap hendri dengan senyum licik

"Hancur? Kata siapa? Aku juga muak menghadapi sikap naila yang buruk dan terlalu mudah emosi. Jika kau mengingkannya, Ambilah itu lebih menguntungkan untukku dan kau naila aku harap kita tidak pernah bertemu lagi." ucapku penuh dengan penekanan

Setelah mengatakan itu aku pergi dengan emosi yang memuncak, ternyata "Penghianat" adalah kata yang aku sematkan untuk manusia busuk ini. Aku memang kecewa dan sakit hati tapi rasa benciku lebih besar sehingga aku memilih menjauh dari manusia busuk itu.

-Tamat-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun