Mohon tunggu...
Dwi Eka Adhariani
Dwi Eka Adhariani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Universitas PTIQ

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penguatan Kapasitas Diri Menuju Panggilan Publik

20 November 2024   08:18 Diperbarui: 20 November 2024   08:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Allah SWT mempersiapkan nabi-Nya yang mulia untuk mengemban risalah paling agung di (seluruh alam) yang ada. Risalah umum yang ditujukan bagi segenap makhluknya hingga Allah mewarisi alam dan seisinya (kiamat). Persiapan ini membuat pribadi Rasulullah menjadi  kuat dan kemudian kita ketahui dalam sejarahnya surat ini adalah sejarah qiyamul lail.

Tujuan utama surat ini adalah bimbingan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga umat Islam agar menyiapkan mental untuk melaksanakan tugas penyampaian risalah dengan segala rintangan-rintangannya, sekaligus ancaman kepada para pengingkar kebenaran. Surat ini juga bertujuan mengingatkan bahwa amal-amal kebajikan menampik rasa takut dan menolak marabahaya, serta meringankan beban, khususnya bila amal kebajikan itu berupa kehadiran kepada Allah SWT serta konsentrasi mengabdi kepada-Nya pada kegelapan malam.

Pada akhir surat ini, Allah menjelaskan bahwa Ia mengetahui tentang Nabi SAW dan segolongan sahabat yang sholat malam dan Allah telah menentukan saat-saat tertentu pada malam dan siang hari untuk sholat. Oleh karena umat tidak menjaga waktu sholat malam dengan alat-alat penentu yang ada pada mereka, Allah pun membolehkan mereka sholat malam sekadar yang mudah mereka lakukan.

Dan pada akhirnya, Allah memerintahkan umat Muhammad SAW untuk mendirikan sholat lima waktu dengan khusyu' dan membaca Al-Qur'an sekadar yang mudah dibaca, menafkahkan harta di jalan Allah, dan selalu beristighfar (meminta ampunan). Itulah gambaran singkat dari surat Al-Muzzammil.

Secara garis besar, kerangka surat Al-Muzzammil terbagi dalam dua bagian, yaitu :

1. Al-Sathtr al-awwal (bagian pertama), mulai ayat 1 sampai ayat 19 sebagai struktur pembekalan, dan

2. Al-Sathr Al-Tsani (bagian kedua), yaitu ayat terakhir (20) sebagai solusi dari semua permasalahan yang dialami.

Dalam bagian Al-Sathr al-awwal, Sayyid Quthb -rahimahullah-  menjelaskan bagian pertama ini dari dua sisi, yaitu:

1. Sisi Al-Iqa' (nada, irama dan tekanan)

2. Sisi Al-Muhtawa (kandungan, contents)

Pertama: Iqa' (nada, irama, atau tekanan) bagian pertama ini secara harfiyah hampir sama, yaitu huruf lam ber-tanwin, secara makna dan kesan, semuanya bernada lembut, bernuansa tenang dan agung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun