Mohon tunggu...
Dwi Cahyani
Dwi Cahyani Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 01 Kota Salatiga

Memiliki hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Penggunaan Model Project Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 4

7 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 7 Desember 2022   16:05 2706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lokasi  : SD Negeri Sidorejo Lor 01

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalam memahami materi Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya

Penulis  : Dwi Cahyani, S.Pd.

Tanggal : Kamis

Kondisi Yang Menjadi Latar Belakang Masalah

Setelah dilakukan refleksi pengalaman pembelajaran yang terjadi di kelas 4, terlihat bahwa model pembelajaran yang digunakan guru masih sangat monoton. Pembelajaran masih terkesan 1 arah dengan di dominasi guru. Guru lebih banyak melakukan ceramah dan menggunakan LKS sebagai alat bantu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. 

Tidak adanya media konkrit dan digital yang dapat mewakili setiap siswa dalam membangun pengetahuan juga menjadi masalah di pembelajaran kelas 4 ini. Hal tersebut membuat siswa merasa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi sangat rendah. 

Oleh karena itu setelah dilakukan eksplorasi alternatif solusi maka terpilihlah penggunaan Model Project Based Learning (PjBL), Metode Permodelan dengan Media konkrit tumbuhan asli dan Media Aughment Reality (AR) dalam pembelajaran PjBL sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut karena metode permodelan mewakili pengetahuan yang abstrak menjadi lebih konkrit dengan memberi contoh permasalahan dalam kehidupan sehari hari sehingga mudah dipahami siswa.

Selain itu model PjBL ini juga memberi kesempatan siswa untuk berpikir kritis dalam menganalisis setiap masalah yang di aplikasikan dengan membuat produk atau proyek dari masing masing kelompok berupa papan tumbuhan. Dengan membuat proyek tersebut akan memberikan pengalaman berharga, meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa.

Mengapa Praktek Ini Penting Untuk Dibagikan ?

Praktek baik dalam kegiatan pembelajaran ini penting untuk dibagikan kepada orang lain karena akan memberikan referensi bagi mereka dalam mengatasi berbagai masalah terutama terkait rendahnya pemahaman siswa terhadap materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Serta memotivasi guru untuk menyajikan pembelajaran yang terbaik bagi siswa.

Apa Yang Menjadi Peran Dan Tanggung Jawab Anda Dalam Praktik Ini ?

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah bertugas mengindentifikasi masalah, mengeksplorasi penyebab masalah, menentukan akar masalah, menentukan solusi, membuat rencana aksi (RPP, bahan ajar, media, LKPD, intrumen evaluasi), membuat rencana evaluasi terhadap aksi yang direncanakan, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi pelaksanaan aksi yang telah dilakukan.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

  • Kemampuan guru dalam menginterpretasi setiap fase pembelajaran
  • Siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran PjBL
  • Adanya siswa yang selalu mendominasi dalam setiap kegiatan pembelajaran

Siapa saja yang terlibat ?

Dalam hal praktik baik ini pihak-pihak yang terlibat adalah guru sebagai Guru (penulis) sebagai konseptor, aktor, sekaligus pengevaluasi keberhasilan aksi. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi. Rekan mahasiswa selaku observer yang telah memberikan dukungan, saran, dan tanggapan dari praktik pembelajaran yang dilakukan penulis. 

Kepala sekolah dan rekan guru sebagai narasumber sekaligus rekan kolaborasi. Siswa sebagai aktor penting yang menjadi pusat dalam pembelajaran serta pencapaian tujuan pembelajaran atau bagian dari pelaksana kegiatan pembelajaran. Serta orangtua yang telah memberikan saran dan tanggapan dari praktik yang telah dilakukan.

Apa langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah

  • Pembuatan Rencana Aksi
  • Pembuatan Rencana Evaluasi
  • Pelaksanaan Rencana Aksi
  • Pelaksanaan Evaluasi
  • Refleksi

a Berkaitan dengan kemampuan guru dalam menginterpretasi setiap fase pembelajaran, maka penulis dituntut untuk cermat dan memahami setiap siswa dengan melakukan bimbingan dan pemantauan terhadap individu secara menyeluruh sehingga dari kegiatan tersebut dapat diketahui apakah siswa sudah mampu melanjutkan ke fase kegiatan pembelajarannya atau belum.

b.  Berkaitan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran PjBL penulis membuat strategi dengan penyusunan kelompok yang heterogen sehingga siswa dapat termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Penulis juga memberikan LKPD yang menuntun peserta didik untuk berkolaborasi dengan temannya, selain itu penulis juga menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat proyek serta selalu membimbing dan memotivasi siswa untuk dapat menyelesaikan proyek dengan benar dan tepat waktu sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

c. Berkaitan adanya siswa yang selalu mendominasi aktivitas pembelajaran, maka penulis perlu menekankan pada bimbingan teman sejawat saat melakukan diskusi kelompok. Manfaatkan kelebihan keaktifan siswa tersebut untuk membantu teman yang perlu bimbingan sehingga akan lebih bermanfaat dan terbentuk pemahaman yang merata pada setiap siswa.

Strategi apa yang digunakan ?

Strategi yang digunakan:

Menggunakan pendekatan : TPACK

Menggunakan model : PjBL

Menggunakan metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

Menggunakan model Pembelajaran PjBL sehingga diharapkan mampu membantu siswa dalam membangun pengetahuan dari setiap sintaks atau fase kegiatan pembelajaran tersebut. Karena model pembelajaran PjBL ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah

  • Pembelajaran berpusat pada siswa
  • Menuntut siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam setiap penyelesaikan masalah serta bagaimana menuangkan pemahamannya
  • Meningkatkan keterlibatan siswa untuk beraktivitas dalam kegiatan pembelajaran
  • Membiasakan peserta didik untuk belajar dari sumber yang relevan

Bagaimana prosesnya ?

Proses yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah menjamin atau memastikan setiap sintaks dari model pembelajaran PjBL dengan pendekatan saintifik dan TPACK terlaksana dengan baik. Adapun sintaks yang harus dilakukan dan tidak boleh terlewatkan adalah sebagai berikut: 

Pertanyaan mendasar 

  • Guru menunjukan tumbuhan asli dan mengarahkan siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. (Colaboration, Critical thinking, Mengamati)
  • Pertanyaan Pemantik:
  • a. Apa yang bu Cahyani bawa ini?
  • b. Siapa yang berani menjelaskan bagian-bagian tumbuhan apa saja?
  • c. Siapa yang tahu fungsi daun apa ya? Nah belum tahu ?
  • Yuk simak dulu tayangan aplikasi Assemblr Edu ya.
  • Melalui tayangan aplikasi Assemblr Edu siswa mengamati video bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya (Mengamati, Mengumpulkan informasi, TPACK, Disiplin/PPK)
  • Setelah mengamati guru bertanya ke pada siswa. Apa saja bagian-bagian tumbuhan yang kalian ketahui ? (Menanya)
  • Siapa yang berani menjelaskan fungsi akar itu apa ya? Kalau fungsi daun apa ya ? (TPACK, Mengamati, Menalar dan Critical Thingking)
  • Siswa diarahkan untuk mengemukakan pendapat atau bertanya berkaitan dengan apa yang disampaikan guru jika ada hal yang belum dipahami. (Menanya, Critical Thingking)

Mendesain Perencanaan Produk

  • Siswa secara berkelompok diberi proyek untuk membuat papan tumbuhan (Communication, Collaboration, Critical Thinking, P5, Gotong royong/PPK)
  • Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan menyenangkan. (Critical Thinking, P5)
  • Langkah-langkah pelaksanaan proyek papan tumbuhan dipaparkan dalam LKPD. Dalam LKPD siswa diminta membuat papan tumbuhan. (Critical Thinking, Collaboration, P5,Gotong royong)

Menyusun Jadwal Pembuatan

  • Siswa bersama guru membuat kesepakatan tentang rambu-rambu dalam menyusun proyek, yang meliputi:
  • Proyek dikerjakan di sekolah. (Gotong royong, Collaboration) b.Waktu pelaksanaan proyek membuat papan tumbuhanpada LKPD kurang lebih 25 menit. (Disiplin)
  • Proses pembuatan proyek dilakukan oleh setiap anggota kelompok. (Gotong royong, Collaboration)
  • Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
  • Menyiapkan alat dan bahan (Gotong royong, Collaboration)
  • Setelah siswa memahami tugas dan kegiatan yang harus dilakukan, guru menugaskan siswa untuk melaksanakan pengerjaan proyek membuat papan tumbuhan (Mengumpulkan informasi)

Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek 

  • Guru memantau aktivitas siswa secara langsung saat proses pembuatan proyek papan tumbuhan. Bisa anak-anak ?
  • Bila siswa mengalami kendala saat pelaksanaan proyek papan tumbuhan, guru siap membantu memberikan solusi. (Communication)
  • Ice breaking (Nyanyi bareng) Kelas 4b imut imut Didalam kelas tidak rebut Kalau main tak berebut Kalau belajar tak cemberut Kelas 4b is very good

Menguji hasil

  • Siswa mempresentasikan papan tumbuhan yang sudah dibuat kepada teman-temannya (Membentuk jejaring, Communication)
  • Guru berdiskusi tentang hasil papan

Mengevaluasi pengalaman 

  • Setiap kelompok memaparkan hasil pekerjaannya terkait papan tumbuhan kelompok lain memberikan tanggapan, dan kemudian bersama guru menyimpulkan hasil proyek tumbuhan yang dibuat siswa

Siapa yang terlibat ?

Dalam kegiatan tersebut pihak-pihak yang terlibat adalah guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran, rekan sejawat bertugas mendokumentasikan pelaksanaan aksi, kepala sekolah sebagai mentor bagi guru untuk pelaksanaan aksi, siswa menjadi lebih aktif, tertantang dan bersemangat untuk menyelesaikan proyek bersama kelompoknya, dosen pembimbing dan guru pamong selaku pembimbing dalam pelaksanaan aksi, rekan mahasiswa sebagai observer yang memberikan tanggapan dan saran dari pelaksanaan praktik pembelajaran, orangtua memberi saran dan masukan berdasarkan aksi yang telah dilakukan

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ?

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah

1. SDM

Kemampuan guru serta teman sejawat dan kepala sekolah dalam memahami masalah dan solusinya sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik

2. Sarana Prasarana

Sarana prasarana seperti laptop, Media Aughment Reality (AR) assambler edu, video, sound system serta media realia tumbuhan asli, alat dan bahan seperti sterofoam, gambar daun bunga buah batang, akar dan fungsinya, gunting dan double tip yang sudah disediakan dengan baik juga membuat kegiatan tersebut terlaksana dengan baik

Bagaimana dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilaksanakan 

Dampak dari penggunaan model PjBL dapat mengatasi masalah yang ditemukan di kelas yaitu dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Memperkuat keterampilan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik yaitu communication, creativity, collaboration, dan critical thinking. Hal ini terlihat saat siswa berdiskusi menyelesaikan proyek (collaboration, critical thinking dan creativity), mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil diskusi (communication, creativity dan critical thinking).

Meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru dalam mendesain pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan TPACK. Siswa lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran karena mereka tertantang untuk segera menyelesaikan proyek dengan cepat dan tepat bersama kelompoknya.

Apakah hasilnya efektif atau tidak, mengapa?

Dampak dari penggunaan model PjBL ini terlihat efektif karena dalam setiap sintaksnya sudah direncanakan secara jelas dan runtut sehingga siswa dapat melakukan sintak-sintaks tersebut dengan baik. Selain itu media dan metode pembelajaran dengan menggunakan benda konkrit dan media digital berbasis TPACK juga ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalam memahami materi Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan? 

Respon yang ditunjukan kepala sekolah, guru, teman sejawat dan siswa sangatlah positif, hal ini terlihat ketika semua pihak tersebut mendukung secara penuh atas apa yang telah dilakukan dalam kegiatan praktik baik ini. Dari siswa mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dan kegiatannya menarik. 

Dari rekan sejawat dan kepala sekolah merasa model dan media pembelajaran yang menarik dan sangat mengikuti perkembangan teknologi, siswa terlibat aktif. Dari orangtua memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Mereka sangat mendukung ketika pembelajaran menggunakan media yang menarik sehingga anak-anak mudah menerima materi.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan dan ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan 

Faktor yang menjadikan kegiatan dalam praktik baik ini berhasil adalah perencanaan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan masalah yang terjadi di kelas. Selain itu kajian teori atau literatur untuk mendukung bagaimana solusi yang tepat untuk dilakukan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan. Serta dukungan dari kepala sekolah, rekan kerja, siswa serta orangtua.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?

Pembelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan keseluruhan aksi ini adalah sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan dengan baik yakni menyiapkan rancangan  pembelajaran, media, LKPD, bahan ajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 

Model PjBL efektif dalam pembelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Kegiatan membuat papan tumbuhan mampu membuat siswa memahami apa yang mereka pelajari, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kerja kelompok dapat melatih kerjasama dan kekompakan siswa. Guru perlu meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya. 

Pendekatan TPACK mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Penggunaan ice breaking mampu membuat situasi menjadi menyenangkan dan tidak cepat bosan. Manajemen waktu sesuai perencanaan serta dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun