Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan Beragama di Negara yang Tengah "Mabuk Agama"

13 Agustus 2019   11:15 Diperbarui: 13 Agustus 2019   11:24 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari pengikut nabi itu mereka menyebarkan ajaran agamanya secara turun temurun, berkembang dan mengglobal dengan melakukan pengajaran (katakese) atau misi untuk mengembangkan agama.

Yang Terbalik balik dalam memahami Kehidupan Beragama Timur dan Barat

Pengaruh agama besar seiring dengan berjalannya waktu. Tetapi ada yang senang mencampur adukkan kepentingan agama dan politik,  dengan kebudayaan dan kebiasaan setempat. 

Arab dengan mayoritas penduduknya beragama Islam sedang tergila-gila dengan apapun kebudayaan barat yang masuk, mereka terbuka dengan merk- merk bule yang menyerbu negaranya. 

Agama boleh jadi urat nadi mereka tetapi budaya adalah lain hal. Indonesia dimabukkan oleh baju dan sesuatu yang berbau Arab sedangkan Arab sendiri sudah sering dibaca dan ditulis media sangat menggandrungi kebudayaan berbau western, mereka tidak menganggap dunia Asia.

Anehnya  banyak bule sekarang sangat kagum dengan tradisi, kebudayaan unik yang dimiliki Indonesia dan Filsafat Timur. Dunia terbalik balik. Indonesia sebegitu terpengaruhnya dengan Timur Tengah padahal kebudayaannya sendiri sebenarnya sudah kaya tetapi mereka banyak meninggalkannya karena banyak pemuka agama sangat militan dalam mengubah persepsi jemaahnya sampai pada baju yang dikenakan.

 Apakah nilai -- nilai dan perilaku bisa tercermin saat berpakaian. Apakah dengan memakai baju yang berkesan agamis lantas bisa mengukur kadar keimanannya. Itulah yang salah kaprah dalam pemikiran banyak orang. 

Penulis bukan hendak menilai agama orang lain tetapi banyak orang hanya mendengarkan dari sumber yang dirasa populer, viral dan bisa menjadi trendsetter bagi pemahamannya tentang agama. 

Bahwa sebenarnya ada local genius ada kearifan lokal yang sangat pas diterapkan diabaikan demi kiblat agama dan dan semua pernik- perniknya.

Penulis ingat ketika relasi agama dan kebudayaan dulu seiring sejalan betapa damainya agama. Agama adalah pegangan hidup tempat menghaluskan budi pekerti, tempat mengheningkan cipta berdialog manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam semesta.

Harmoni Tuhan , Alam dan manusia menghasilkan sosok yang sederhana dengan balutan baju lokal. Tingkah laku para penganut agama sangat menghargai harmoni. Perbedaan itu keniscayaan dan Tuhan bisa mewujud dalam lestarinya alam, dialog dengan simbol- simbol alam, menghargai hari hari baik dan menghargai manusia sebagai manusia merdeka yang berhak hidup dalam toleransi tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun