Begitulah Mas Karno yang lugu tapi akhlaknya benar-benar terjaga. Dia membangun mesjid, membangun pesantren, membangun yayasan yatim piatu, tapi dia tidak berani membangun rumahnya sendiri. Dia zuhud sama harta!
Mas Karno tetap hidup sederhana, tidak tergoda dengan tumpukan uang yang sudah berhasil diraihnya. Dia gunakan semua yang ia peroleh untuk kepentingan agama dan sosial. Dia juga tetap berkomunikasi dengan Dullah setiap mau menggunakan uang hasil bisnisnya meskipun Dullah sudah membebaskan Mas Karno untuk menggunakan uangnya sebebas-bebasnya.
Itulah kehebatan Mas Karno. Biarpun secara ekonomi sudah jauh berubah tapi akhlak dan mentalnya tetap tidak berubah .
Dan itulah kehebatan Dullah. Mampu menyulap tukang becak jadi pengusaha kue beromset ratusan juta sebulan dan hasilnya bisa bermanfaat buat orang banyak.
"Kalau Allah menghendaki, segalanya akan menjadi mudah." Itulah prinsip bisnis Dullah selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H