Di warung itu belajar mencatat semua penjualan dan menghitung keuntungan setiap bulannya. Walaupun aku sering di marahi bude ku karena tulisanku seperti cakar ayam.
Ayahku sempat berkata, "Nanti ada kemungkinan kamu akan bekerja pada orang lain yang tidak ada hubungan darah, maka kamu harus belajar menjaga kepercayaan itu. Sekali rusak, jangan harap tuk mendapatkannya lagi."
Â
Â
Menjadi reporter
Aku pun lulus SMA dengan nilai yang sangat memuaskan, aku juga sudah di terima di universitas swasta di ibukota. Aku pun langsung berangkat menuju Jakarta. Ternyata benar kata orang-orang, ibukota memang lebih jahat daripada ibu tiri yang jahat. Bagaimana tidak, ibu tiri yg jahat paling ngurusin 5 anak, sedangkan ibukota ngurusin jutaan manusia, wajar sih kalau sangat jahat, menurutku.
Â
Kuliah dimulai 3 bulan lagi dan aku tak tahu harus berbuat apa, namun nasib mujur ada padaku, aku berkenalan dengan anak kosan dan aku di ajak untuk ikut ke dalam komunitas pecinta AMD. Disana aku belajar banyak tentang dunia komputer, sesuai jurusan yang aku ambil, IT. Sambil berjalannya waktu aku pun mengenal aplikasi voice chat. Setelah beberapa bulan aku menggunakan aplikasi tersebut, aku di angkat menjadi staff perwakilan Indonesia di server public International. Waktu berjalan sangat cepat, pada akhirnya aku di ajak untuk mengurus server public Indonesia di salah satu media massa portal game online. Setelah di interview aku pun akhirnya menjadi reporter dan admin di server public Indonesia. Di sela-sela kesibukan kuliah, aku juga mencari berita dari event-event game online. Selain itu aku juga pernah menjadi reporter di salah satu media berita online seputar dunia IT.
Di sana aku belajar mengatur waktuku dan usaha pantang menyerah untuk mencari berita melewati kemacetan di kota Jakarta. Aku juga sempat bercerita pada ayahku tentang pekerjaanku ini dan salah satu yang dikatakan beliau, "Dulu ayah tak takut panas dan badai untuk dapat memberikan kalian gizi yang cukup dan pendidikan yang tinggi, yang kamu lakukan adalah salah satunya. Kita lihat seberapa tahan kamu menghadapinya."
Â
Â
Public Speaker Seminar
Sambil kuliah dan bekerja sebagai reporter aku juga ikut aktif dalam keorganisasian komunitas pecinta AMD di Jakarta. Hingga akhirnya kami menjadi salah satu bagian dalam event Roadshow dan aku pun diberi tantangan untuk menjadi Public Speaker. Tanpa ragu aku pun menerimanya, pertama kali jadi public speaker hasilnya adalah Hancur Berantakan.